Perbedaan Lidah Buaya Jenis Barbadensis dan Chinensis: Analisis Lengkap dari Fitokimia hingga Potensi Ekspor

1. Pendahuluan

Lidah buaya (Aloe vera) merupakan salah satu tanaman herbal paling populer di dunia. Dengan segudang manfaat kesehatan, kosmetik, dan nutrisi, tanaman ini telah digunakan selama ribuan tahun dalam berbagai kebudayaan. Di antara berbagai varietas Aloe vera, dua yang paling dikenal dan banyak dibudidayakan adalah Aloe vera var. barbadensis dan Aloe vera var. chinensis. Meskipun serupa secara morfologis, keduanya memiliki perbedaan signifikan dari segi kandungan fitokimia, manfaat, teknik budidaya, dan nilai pasar.

Asal – usul dan penyebaran

Aloe vera var. barbadensis

Varietas ini dikenal luas di berbagai belahan dunia dan sering disebut sebagai “Aloe vera” dalam konteks umum.Asalnya diperkirakan dari wilayah Afrika Utara dan Semenanjung Arab, namun kini telah tersebar luas di daerah tropis dan subtropis, termasuk Amerika, Eropa, dan Asia. Barbadensis lebih dikenal di pasar internasional dan sering digunakan dalam industri kosmetik dan farmasi.kumparan

Aloe vera var. chinensis

Varietas ini umumnya ditemukan di Asia, khususnya di China. Meskipun kurang dikenal secara global dibandingkan barbadensis, chinensis memiliki peran penting dalam pengobatan tradisional Asia dan sering digunakan dalam pengobatan herbal untuk meredakan gangguan pencernaan.kumparan

Artikel ini membahas secara rinci perbedaan antara kedua varietas tersebut sebagai panduan bagi petani, pelaku industri herbal, dan konsumen.

2. Perbedaan Morfologi dan Ciri Fisik

Aloe vera var. barbadensis

  • Daun: Lebih besar, tebal, dan berdaging dengan warna hijau gelap. Daunnya mengandung lebih banyak gel, menjadikannya pilihan utama untuk produk perawatan kulit.kumparan
  • Batang: Pendek atau hampir tidak terlihat, dengan pertumbuhan roset yang rapat.
  • Bunga: Berwarna kuning dan tumbuh pada tangkai bunga yang tinggi.

Aloe vera var. chinensis

  • Daun: Lebih kecil, tipis, dan berwarna hijau muda dengan bintik-bintik putih. Daun muda memiliki noda putih dan tersusun berhadapan, sementara daun dewasa berseling.kumparan
  • Batang: Lebih tinggi, dapat mencapai 2 meter, namun tidak bercabang dan tidak terlihat jelas.kumparan
  • Bunga: Berwarna oranye dengan lebih dari 90 kuntum dalam satu tangkai bunga. kumparan

3. Perbandingan Kandungan Fitokimia Secara Rinci

Lidah buaya, baik varietas Barbadensis maupun Chinensis, mengandung berbagai senyawa bioaktif yang memberikan efek farmakologis dan kosmetik. Namun, proporsi dan jenis senyawa ini berbeda antara keduanya, yang menyebabkan perbedaan dalam manfaat dan nilai komersial masing-masing varietas.

A. Kandungan Fitokimia Aloe vera var. barbadensis

Varietas ini dikenal kaya akan gel bening yang mengandung lebih dari 75 senyawa aktif, termasuk:

  • Polisakarida seperti acemannan, glukomanan, dan aloeride
  • Vitamin: A (beta-karoten), C, E, B1, B2, B3 (niacin), B6, dan B12
  • Mineral: Kalsium, magnesium, seng, kromium, selenium, natrium, besi, kalium, mangan
  • Enzim: Amilase, lipase, katalase, bradikininase
  • Asam amino: Terdapat 20 dari 22 asam amino esensial untuk manusia
  • Antrakuinon: Aloin, emodin, yang memiliki sifat pencahar dan antibakteri
  • Saponin: Bersifat antiseptik
  • Lignin: Membantu penyerapan zat ke dalam kulit
  • Sterol tumbuhan: Lupeol, kampesterol, β-sitosterol, yang memiliki sifat antiinflamasi

Barbadensis menghasilkan gel lebih jernih dan lebih banyak, dengan konsentrasi tinggi acemannan yang memiliki sifat imunostimulan, antimikroba, dan mempercepat penyembuhan luka.

B. Kandungan Fitokimia Aloe vera var. chinensis

Varietas Chinensis mengandung senyawa yang sebagian besar serupa dengan Barbadensis, namun dengan konsentrasi yang lebih rendah. Ciri khas fitokimia dari Chinensis antara lain:

  • Aloin: Kadarnya lebih rendah dibandingkan Barbadensis
  • Polisakarida: Tersedia, namun dengan struktur rantai yang lebih pendek
  • Senyawa fenolik dan flavonoid: Ada, namun tidak mendominasi
  • Kandungan air dalam gel: Lebih tinggi, sehingga kadar padatan lebih rendah
  • Enzim dan vitamin: Terdapat, namun dalam jumlah yang tidak setinggi Barbadensis

Secara umum, Chinensis lebih ringan kandungan senyawa aktifnya, menjadikannya lebih cocok untuk penggunaan internal ringan seperti jamu, suplemen herbal, dan olahan makanan tradisional.

C. Analisis Perbandingan Kualitas Gel

ParameterBarbadensis MillerChinensis
Volume gel/daunLebih banyakLebih sedikit
Warna gelJernih, beningAgak keruh, kadang kekuningan
pH4.5–5.5 (asam ringan)5.0–6.0
AcemannanTinggiSedang
AloinTinggiRendah
Sifat farmakologisLebih kuat (antiinflamasi, imunomodulator)Lebih ringan, cocok untuk konsumsi ringan
Tekstur gelKental dan halusLebih cair dan tipis

4. Kegunaan dan Aplikasi

A. Barbadensis

  • Digunakan dalam industri kosmetik, farmasi, nutraceutical, dan suplemen
  • Cocok untuk gel topikal, krim luka, minuman kesehatan

B. Chinensis

  • Umumnya digunakan dalam bentuk jamu dan minuman tradisional
  • Lebih populer dalam pengobatan herbal Asia

5. Panduan Budidaya Masing-Masing Varietas Secara Teknis

Untuk membudidayakan lidah buaya secara optimal, pemahaman teknis terhadap kondisi lingkungan dan karakteristik pertumbuhan masing-masing varietas sangat diperlukan.

A. Teknik Budidaya Aloe vera var. barbadensis

1. Iklim dan Lokasi Tanam

  • Tumbuh optimal di daerah tropis dan subtropis dengan suhu 20–30°C
  • Membutuhkan paparan sinar matahari penuh minimal 6–8 jam per hari
  • Toleran terhadap kekeringan, namun tidak tahan genangan air

2. Media Tanam

  • Tanah berpasir atau lempung berpasir dengan drainase baik
  • pH tanah ideal: 6,0–7,5
  • Tambahkan kompos atau pupuk kandang untuk memperkaya bahan organik

3. Penanaman

  • Gunakan anakan (tunas samping) yang berumur minimal 2 bulan
  • Jarak tanam ideal: 60 x 60 cm
  • Penanaman sebaiknya dilakukan saat musim hujan mulai tiba untuk mendukung pertumbuhan awal

4. Pemeliharaan

  • Penyiraman dilakukan 2–3 kali seminggu, tergantung kelembaban tanah
  • Penyiangan rutin untuk menghindari kompetisi nutrisi
  • Pemupukan:
    • NPK (15-15-15) diberikan setiap 2 bulan
    • Pupuk kandang ditambahkan setiap 3–4 bulan

5. Pengendalian Hama dan Penyakit

  • Hama umum: ulat daun, kutu putih, nematoda
  • Penyakit: busuk akar, bercak daun
  • <>Gunakan pestisida nabati dan fungisida organik bila diperlukan

6. Panen

  • Dapat dipanen mulai usia 8–10 bulan
  • Pilih daun bagian bawah yang sudah matang
  • Interval panen: setiap 30–45 hari sekali

B. Teknik Budidaya Aloe vera var. chinensis

1. Iklim dan Lokasi Tanam

  • Dapat tumbuh di dataran rendah hingga menengah
  • Lebih toleran terhadap kelembaban tinggi
  • Cocok untuk ditanam di daerah beriklim tropika lembap

2. Media Tanam

  • Menyukai tanah liat berhumus yang gembur
  • pH tanah ideal: 5,5–7,0
  • Kompos dan sekam padi disarankan untuk meningkatkan porositas

3. Penanaman

  • Bibit hasil stek anakan atau kultur jaringan
  • Jarak tanam lebih rapat: 40 x 40 cm karena tanaman lebih kecil
  • Dapat ditanam dalam pot besar untuk skala rumah tangga

4. Pemeliharaan

  • Penyiraman ringan setiap hari atau dua hari sekali
  • Penyiangan rutin, karena pertumbuhannya lambat dan mudah dikalahkan gulma
  • Pemupukan:
    • Mengutamakan pupuk organik cair (POC) dari fermentasi sampah dapur
    • Pupuk daun semprot mingguan mendukung pertumbuhan cepat

5. Pengendalian Hama dan Penyakit

  • Lebih rentan terhadap serangan jamur karena kelembaban tinggi
  • Gunakan fungisida organik berbahan sereh atau bawang putih

6. Panen

  • Dapat mulai dipanen pada usia 7–8 bulan
  • Gel lebih cair, sehingga panen harus segera diolah agar tidak rusak
  • Umumnya digunakan untuk pasar lokal atau sebagai bahan jamu

6. Sejarah dan Klasifikasi Ilmiah Lidah Buaya

A. Asal Usul dan Penyebaran

Barbadensis berasal dari kawasan Mediterania dan diperkenalkan ke Amerika melalui perdagangan global. Chinensis merupakan hasil domestikasi di Asia Timur, terutama Tiongkok.

B. Klasifikasi Ilmiah

A. Asal Usul dan Penyebaran

Lidah buaya telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu. Catatan sejarah menunjukkan bahwa tanaman ini digunakan dalam pengobatan Mesir Kuno, Yunani, dan India. Bangsa Mesir menyebutnya sebagai “tanaman keabadian” dan menggunakannya dalam ritual pembalseman.

Secara historis, Aloe vera var. barbadensis banyak dibudidayakan di daerah Mediterania dan menyebar ke Benua Amerika melalui penjajahan dan perdagangan global. Sementara itu, Aloe vera var. chinensis merupakan hasil domestikasi dan seleksi di kawasan Asia Timur, terutama di Tiongkok, sejak Dinasti Han.

B. Taksonomi dan Klasifikasi

Tingkatan TaksonomiKlasifikasi
KerajaanPlantae
DivisiTracheophyta
KelasLiliopsida
OrdoAsparagales
FamiliAsphodelaceae
GenusAloe
SpesiesAloe vera
VarietasBarbadensis Miller / Chinensis (variasi regional)

7. Studi Ilmiah Terbaru

A. Studi Fitokimia dan Farmakologis

Penelitian oleh Zhang et al. (2021) dari Chinese Journal of Natural Medicines membandingkan kandungan metabolit sekunder antara Barbadensis dan Chinensis. Hasilnya menunjukkan:

  • Barbadensis memiliki kandungan acemannan yang lebih tinggi dan berstruktur kompleks.
  • Chinensis mengandung lebih banyak senyawa fenolik sederhana, seperti asam ferulat dan asam galat.

Studi lain dari International Journal of Molecular Sciences (2022) menyimpulkan bahwa ekstrak Barbadensis lebih efektif dalam mempercepat penyembuhan luka dan mengurangi inflamasi pada model hewan dibanding Chinensis.

B. Studi tentang Efek Antibakteri dan Antioksidan

Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM, 2023) menguji efektivitas kedua varietas terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Hasilnya:

  • Ekstrak gel Barbadensis mampu menghambat pertumbuhan hingga 75%.
  • Ekstrak Chinensis hanya menghambat sekitar 52%, namun lebih aman untuk penggunaan oral karena kandungan aloin yang lebih rendah.

Studi dari Universitas Beijing (2024) juga mengamati bahwa antioksidan dalam Barbadensis lebih stabil terhadap pemanasan dan pengeringan, sehingga cocok untuk produk kosmetik berbasis industri.

8. Analisis Pasar dan Potensi Ekspor

A. Pasar Domestik dan Global

Menurut data dari Statista dan FAO (Food and Agriculture Organization), nilai pasar lidah buaya global diperkirakan mencapai USD 2,9 miliar pada tahun 2025, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 7,5%.

  • Aloe vera var. barbadensis mendominasi 85% pasar global karena penggunaannya dalam kosmetik dan farmasi.
  • Chinensis lebih kuat di pasar Asia Timur, khususnya Tiongkok, Korea, dan Jepang, dalam bentuk jamu dan makanan fungsional.

B. Indonesia sebagai Produsen

Indonesia memiliki peluang besar sebagai produsen dan eksportir lidah buaya, khususnya dari Kalimantan Barat dan Jawa Tengah.

  • PT. Agro Mulia Internasional, misalnya, telah berhasil memasok gel Barbadensis ke seluruh Indonesia.
  • Namun, budidaya Chinensis masih terbatas dan lebih bersifat lokal.

C. Tantangan dan Rekomendasi

Tantangan:

  • Kurangnya standar mutu dan sertifikasi organik
  • Rendahnya pemahaman petani terhadap perbedaan varietas
  • Masih dominannya pasar bahan mentah (belum banyak olahan bernilai tinggi)

Rekomendasi:

  • Mengembangkan kebun plasma nutfah varietas unggul
  • Mendorong hilirisasi industri aloe vera berbasis lokal
  • Menjalin kerja sama dengan sektor kosmetik, farmasi, dan makanan fungsional

9. Kesimpulan

Melalui analisis menyeluruh terhadap Aloe vera var. barbadensis dan Aloe vera var. chinensis, terlihat jelas bahwa masing-masing memiliki keunggulan dan karakteristik unik. Barbadensis lebih unggul dalam volume gel, kandungan acemannan, dan potensi ekspor global. Sementara Chinensis menonjol dalam penggunaan tradisional Asia, kemudahan budidaya, dan keamanan konsumsi oral.

Pemahaman mendalam mengenai kandungan fitokimia, teknik budidaya, serta arah pasar sangat penting bagi petani, pelaku industri herbal, kosmetik, dan eksportir untuk menentukan strategi pengembangan yang tepat.

Referensi

  1. Kumparan. (2023). Perbedaan Lidah Buaya Chinensis dan Barbadensis serta Manfaatnya.
    https://kumparan.com/seputar-hobi/perbedaan-lidah-buaya-chinensis-dan-barbadensis-serta-manfaatnya-24cRBO8GhZO
  2. Wikipedia. (2025). Aloe vera.
    https://en.wikipedia.org/wiki/Aloe_vera
  3. Wikipedia. (2025). Aloin.
    https://en.wikipedia.org/wiki/Aloin
  4. Zhang et al. (2021). Comparative Analysis of Phytochemicals in Aloe Species. Chinese Journal of Natural Medicines.
  5. UGM. (2023). Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Lidah Buaya Lokal. Jurnal Biologi Tropika.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *